Pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat di Indonesia masih belum diimbangi dengan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadai. Hingga saat ini, tenaga kerja di bidang TIK tanah air masih didominasi oleh ahli dari luar negeri.
Rektor Institut Teknologi (IT) Telkom Husni Amani mengatakan, konvergensi global membuat hampir seluruh bidang memerlukan TIK untuk memperlanca aktivitas harian mereka. ”Ini merupakan peluang ekonomi tersendiri bagi industri TIK dalam pemenuhan kebutuhan layanan TIK,” ujarnya dalam peresmian Pusat Desain Telekomunikasi (PDT) dan Pencanangan Pembangunan Bandung Techno Park (BTP) di Kampus IT Telkom, Jln. Telekomunikasi Terusan Buahbatu, Bandung, Selasa (12/1).
Menurut Husni, tuntutan pasar TIK saat ini perlu mendapat penanganan yang cepat dari pemerintah. Dalam hal ini, sinergi antara pemerintah, akademisi, dan kalangan industri TIK perlu terus ditingkatkan sehingga tercipta kekondusifan dalam pemenuhan kebutuhan layanan dalam negeri.
Akademisi, kata Husni, jelas memegang peranan penting dalam mencetak tenaga kerja TIK andal dan berkompetensi tinggi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. ”Akademisi juga bisa menyumbangkan pemikirannya untuk membantu pemerintah dalam menyusun regulasi yang nantinya akan diterapkan bagi kemajuan industri TIK sendiri. ”Di sini kerja sama yang erat antara pemerintah, akademisi, dan industri sangat penting,” tuturnya.
Lebih jauh, Husni mengatakan, jika kebutuhan tenaga kerja TIK sudah terpenuhi dengan baik, pertumbuhan industri TIK akan semakin pesat pula. Pada akhirnya, hal itu akan memicu pertumbuhan ekonomi di lokasi industri TIK itu berada.
Pertimbangan itu, ungkap Husni, mendorong IT Telkom untuk mencanangkan pembangunan BTP di lingkungan kampusnya sebagai media untuk menciptakan SDM TIK andal, mengembangkan kemampuan masyarakat dalam pemanfaatan TIK, dan menyejahterakan masyarakat itu sendiri.******
One Response to "Tenaga Kerja TIK Didominasi Tenaga Ahli Luar Negeri"
Posting Komentar